RSS

SMADA TEMPAT MENGUKIR PRESTASI

Pada awal masuk SMADA alias SMAN 2 Bojonegoro,banyak dari siswa-siswi yang menggadang-gadang bahwa sekolah tersebut merupakan sekolah multy talent. Hal itu juga yang membuat saya tertarik untuk mencoba mendaftar di SMA 2 Bojonegoro. Hari itu, tanggal 3 juli 2009,saya berangkat menuju Jl. HOS Cokroaminoto. Tampak bangunan SMADA yang tampak agak sudah tua,tetapi begitu ASRI. Banyak pepohonan dan tanaman yang membuat udara di sekitar SMADA semakin segar. Pengalaman saya waktu mendaftar lumayan melelahkan. Pada waktu mendaftar saya berangkat jam 9 pagi,tapi tak ku sangka dan tak ku duga sudah ratusan pelajar yang antre menunggu panggilan. Saya yang baru sampai harus antre di antara ratusan siswa tersebut. Karena waktu itu merupakan hari Jum’at,maka pendaftar harus menunggu hingga jam 1 siang. Saya sudah nenunggu selama kurang lebih 3 jam,tetapi panggilan belum juga terdengar,hingga akhirnya saya memutuskan untuk kembali esok hari. Hari esokpun tiba,pagi sekitar jam 7 saya berangkat menelusuri kota Bojonegoro. Tapi,untuk menuggu panggilan saya harus duduk selam 3jam. Dalam waktu luang tersebut,saya ingat betul saat saya mengkonfirmasi kenapa nama saya belum juga belum di panggil. Dan saat itu pula saya beserta tante saya nekat masuk ke ruang pendaftaran dan di minta keluar oleh Bpk. Nugroho. Akhirnya terdengar suara Ibu Tutuk memanggil M.YUNUS ANIS. Alhamdulillah,sayapun di terima. Dari proses pendaftaran tersebut terdapat kesan yang sangat menarik yaitu ketika saya harus antre di antara ratusan siswa lainya hanya untuk menunggu panggilan nama.

3 hari awal masuk sekolah,saya harus menghadapi MOS(masa orientasi siswa),berbagai peralatan MOS,mulai dari tas yang terbuat dari kardus,sandal jepit,topi dari krendeng dan peralatan-peralatan lainnya saya bawa serta saya harus memakai seragam putih hitam yang seperti sales. Peralatan-peralatan tersebut harus saya bawa dari Kanor ke SMADA. Karena pada saat itu saya naik angkot,alhasil banyak penumpang angkot lainnya yang menertawakan barang-barang yang saya bawa. Sayapun hanya terdiam dan menahan rasa malu. Masuk pertama di kelas X-2,saya merasa sangat kangen dengan suasana saat SMP. Banyak dari siswa-siswa dari sekolah lain yang menurut saya sangat asing. Pada saat MOS tersebut saya duduk dengan M.A.A. Fitri Andra dan orang pertama yang saya sapa adalah Virgie. Saya ingat betul ketika saya bertanya kepada Virgie soal maksud seribu biji matahari dan mata sapi. Saya awalnya tenang-tenang saja, tapi pada pukul 12 siang OSIS yang bertugas sebagai keamanan datang,banyak dari barang-barang yang saya bawa di tolak dan mereka itu membentak-bentak. Kakak kelas pada saat itu yang saya kenal sangat galak adalah Ramadana Yasinta. Baju saya di tarik-tarik dan pita saya semua di buang karena mereka menilai bahwa pita saya salah. Dan pada hari ketiga saat MOS saya harus pulang hingga jam 9 malam karena pada saat itu tidak angkutan umum.

Hari demi hari saya menuntut ilmu di SMADA dan banyak pengalaman yang saya dapatkan dari sekolahku ini. Pada saat kelas X,saya mulai berkenalan dengan teman-teman sekelas. Sudah pasti,setiap awal tahun ajaran baru pasti di setiap awal pelajaran ada perkenalan baik dari siswa maupun dari Bapak Ibu guru. Pada saat itu pelajaran yang paling membuat saya penasaran adalah pelajaran Bahasa Jepang,karena sebelumnya saya belum pernah belajar Bahasa Jepang. Untungnya saya berhasil beradaptasi dengan pelajaran tersebut dan saya kenal baik dengan Ibu Siti Mukaromah. Pada saat kelas X tersebut,teman yang menurut saya paling baik adalah Feri Dian Abidin dan juga Karisma. Mereka banyak membantu ketika saya membutuhkan. Misalnya saja mereka mau ketika saya nebeng ke Taman Tirta. Banyak mpengalaman yang saya dapatkan di kelas X. Di antara pengalaman-pengalaman tersebut ada yang menyenangkan dan pastinya ada yang menyedihkan. Pengalaman yang menyenangkan pada saat kelas X di antaranya adalah Juara 1 Lomba Wawasan Kebangsaan tingkat Kabupaten,saat saya mulai bisa berenang dan juga saat saya mulai akrab dengan kakak kelas yaitu Ramadana Yasinta. Kakak kelas yang pada saat MOS sangat kejam tersebut,mulai saya kenal baik ketika kita sama-sama memperjuangkan nama besar SMADA dalam perlombaan Cerdas Cermat Wawasan Kebangsaan. Pengalaman yang menyedihkan tetapi juga sangat berkesan antara lain waktu pertama kali di adakan kegiatan Renang,saya merupakan salah satu siswa yang tidak bisa Renang dan Bapak Imam selaku guru olahraga memberikan latihan-latihan renang yang saya rasa sangat berat. Untuk keadaan kelas X-2,pada saat itu tampak sering kotor,kekompakan masih kurang dan juga satu-satunya kegiatan yang paling berkesan adalah saat di adakan pesta rombong dan menurut saya itu sangat berkesan.

Tidak terasa sudah satu tahun saya menuntut ilmu di SMADA, hari itu pada tanggal 24 juni 2010 saya di nyatakan naik ke kelas XI dan yang membuat saya lebih senang adalah saat saya di nyatakan masuk ke program IPA sesuai harapan saya dan juga orang tua saya. Tapi sebagai konsekuensi,saya harus berpisah dengan teman-teman saya. Harus berpisah karena perbedaan ruang dan juga jurusan. Ya, saya menganggap bahwa itu semua adalah jalan yang harus saya tempuh. Tetapi dengan adanya perbedaan jurusan,saya bisa bertukar pengalaman soal pelajaran dengan teman saya yang berada di program IPA dan juga Bahasa. Dan saat ini saya merasa senang dengan berbagai pengalaman yang saya dapatkan di kelas XI yaitu juara 2 lomba Bela Negara tingkat Korem dan juara 3 lomba daur Ulang Limbah tingkat Provinsi.
Dari berbagai rintangan yang saya rasakan tersebut,saya berfikir bahwa pasti ada hikmah yang dapat saya ambil,mulai dari kesabaran,ketekunan,keteguhan hati dan tentunya semangat dalam menghadapi setiap cobaan guna menuntut ilmu yang tentunya juga akan membawa saya pada cita-cita yang saya harapkan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar