HANYA SEBUAH HARAPAN
Ramadlan merupakan siswa di SMA Darma Harapan. Dia merupakan salah satu dari siswa berprestasi di sekolah tersebut. Ayahnya hanya seorang pegawai swasta bisaa ban ibunyapun hanya seorang ibu rumah tangga yang kadang-kadang juga menjadi buruh cuci. Ramadlan juga sudah sangat di kenal di SMA favorit di kota Ramadlan tinggal. Tetapi,walaupun dia sangat terkenal dan banyak mendapat banyak pujian,tak membuat Ramadlan besar kepala. Hal inilah juga yang semakin membuat orang kagum dan sekaligus bangga dengannya. Selama ini,belum pernah sekalipun Ramadlan menjalin hubungan cinta. Ia merasa bahwa tujuannya sekolah tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menuntut ilmu. Selain itu,ia juga memiliki pikiran bahwa cinta hanya bisa membuat orang gila,menangis bahkan bisa membuat orang melakukan hal yang benar-benar di larang oleh agama yaitu bunuh diri. Memang ia pernah beberapa kali merasakan jatuh hati pada beberapa gadis,tetapi ia tidak pernah berani untuk mengungkapkan perasaanya tersebut. Hal ini juga di picu karena kegalauan hatinya terhadap pandangannya tadi tentang cinta. Sampai suatu saat ia merasa jatuh hati kepada seorang siswi dari kelas yang berbeda. Belum sampai mengungkapkan persaannya,ia sudah di sibukan oleh berbagai kegiatan di sekolahnya.
Gadis yang ingin di miliki oleh Ramadlan adalah Rima Melati. Teman-teman di sekolahnya biasa memanggil Rima. Perawakannya tidak terlalu tinggi,putih,alim dan juga berjilbab. Hal-hal itulah yang membuat Ramadlan semakin mengidamkannya. Rima tersebut berasal dari keluarga yang serba kecukupan. Ayahnya adalah seorang pejabat Bank Swasta dan ibunya adalah seorang Dosen di universitas terkenal. Sama halnya dengan Ramadlan,Rima juga tampak begitu sederhana dan juga apa adanya. Rima kenal baik dengan Ramadlan. Tetapi sampai saat ini Rima belum mengetahui tentang perasaan Ramadlan,hal ini juga di picu oleh rasa minder dan takut Ramadlan. Ramadlan menilai bahwa dirinya dengan gadis dambaannya tersebut sangat berbeda. Bagaikan langit dengan bumi. Rima begitu sempurna,wajah cantik,pintar,kaya dan juga sangat berbudi pekerti baik. Sedangkan dirinya hanyalah seorang siswa yang berasal dari keluarga yang serba pas-pasan,wajah biasa dan juga masa depannya belum jelas. Sehingga nyali Ramadlan untuk mengungkapkan perasaanya semakin ciut. Hingga ada waktu yang tepat bagi Ramadlan untuk mengungkapkan cintanya pada Rima dan hendak mengatakanya,tiba-tiba datang Rahman yang juga merupakan sahabat karib dari Ramadlan.
Rahman juga merupakan siswa di SMA Darma Harapan. Memang dia tidak terlalu pintar,tetapi dia berasal dari keluarga yang sangat kaya. Selain itu,dia juga di karuniai wajah yang tampan. Rahman dan Ramadlan sudah bersahabat sejak kelas 1 SD. Dan Rahman di kenal sebagai siswa yang sangat dermawan. Sejak dulu,ketika Ramadlan mempunyai masalah terutama masalah uang,Rahman sering membantunya dan mereka sudah layaknya kakak adik. Tapi setelah beberapa kali curhat,ternyata Rahman juga memiliki perasaan kepada Rima seperti halnya perasaan Ramadlan. Pada saat pertama kali mengetahui tentang hal ini,Ramadlan sangat kaget. Dia tak tahu bagaimana ia mengungkapkan perasaanya kepada Rima,di sisi lain ia juga tak mau menyakiti dan mengecewakan perasaan sahabat karibnya yang sudan banyak membantu. “Ya Allah,apa yang harus aku lakukan ? sahabat dekatku mencintai orang yang sangat aku cintai,aku tak mau menyakiti perasaan temanku”,gumam Ramadlan dalam hati. Sampai ketika ia sedang belajar,Rahman datang dengan wajah yang sangat beseri-seri. “aku hari ini sangat senang !”,teriak Rahman. Ramadlanpun bertanya,”Memangnya kamu kenapa ? kok senang sampai segitunya ?”. “ Bagaimana aku tidak senang orang yang selama ini aku idam-idamkan telah jadi miliku !” jawab Rahman. “ Memangnya kamu sudah jadian dengan Rima ?”,Tanya Ramadlan. Dengan bangganya Rahman mengatakan “ iya !!!!!!!”. betapa remuk dan hancurnya perasaan Ramadlan mengetahui hal ini. Orang yang sangat di cintainya,kini telah menjadi milik sahabatnya sendiri. Beberapa kali ia mencoba untuk meredam rasa marah,sedih serta rasa kekecewaanya terhadap Rahman. Tapi ini mungkin juga merupakan akibat dari pandangannya tentang cinta. Hal yang selama ini menjadi pandangan buruknya tentang cinta,benar-benar melanda.
Setiap pagi,Ramadlan berangkat dengan motor bututnya,ia di suguhi oleh pemandangan yang benar-benar membuat hatinya remuk. “Aku tidak boleh marah,bagaimanapun dia adalah temanku yang sangat baik,mungkin benar ada kata-kata yang mengatakan cinta itu tak harus memiliki”,tabah Ramadlan dalam hati di sertai kepiluan hati. Hingga suatu ketika ia menyadari bahwa Tuhan pasti mempunyai rencana atas semua hal yang menimpa dirinya. Mungkin Rima dan Rahman memang sudah di ciptakan untuk hidup bersama. Rima kaya,cantik dan juga sangat alim. Demikian pula dengan Rahman,ganteng,kaya dan juga baik hati. Sedangkan jika dirinya bersanding dengan Rima,tentu saja akan banyak yang akan menertawakan. Dia berfikir bahwa dirinya hanyalah si pungguk yang merindukan bulan.
Setiap pagi ia selalu di sapa oleh Rima dan Rahman dengan senyum. Tetapi tiba-tiba sekolah Darma Harapan mengadakan suatu program untuk membimbing siswa-siswi yang kiranya berprestasi,termasuk Ramadlan dan Rima. “Ram,kamu kok pintar banget,aku kagum tentang kegigihanmu dalam menuntut ilmu,aku ingin seperti kamu ?”,puji Rima. Dengan segera Ramadlan menolak pujian tersebut,” Ah bisaa saja,kamu juga pintar kok”. Cengkrama mereka semakin akrab,seiring dengan berjalannya waktu dan semakin intensifnya pertemuan mereka dalam program sekolah tersebut. Bahkan Rima sering bercerita tentang kebanggaanya mempunyai pacar seorang Rahman. Dengan agak berat tetapi harus ia ucapkan adalah “ Kamu dan Rahman memang sudah di ciptakan untuk hidup bersama”. Walaupun jauh di dalam lubuk hatinya ingin mengganti nama rahman dengan namanya yaitu Ramadlan. Tetapi apakah mungkin hal tersebut dapat terwujud. Sampai saat ini sudah jelas terlihat rasa kecemburuan Rahman terhadap Ramadlan. Tetapi kedua sahabat ini tampak saling menjaga perasaan satu sama lain.
Rima yang pada suatu saat mendapat tugas dari guru Fisikanya,merasa sangat kesulitan dalam mengerjakan. Karena sangat bingung dan tugas tersebut harus di kumpulkan besok,maka Rima berusaha untuk meminta bantuan kepada pacarnya yaitu Rahman. Tetapi karena Rahman yang memang sejak dulu,kurang begitu pandai dalam hal pelajaran juga angkat tangan. “Kamu saja tidak bisa,apalagi dengan aku ? Ya sudah pasti tidak bisa,sory ya Rim ?”, Jawab Rahman yang merasa tidak bisa mengerjakan soal tersebut. Rimapun menjawab,” Bagaimana ini ? Aku harus meminta bantuan kepada siapa ?”. “ Oh ya,Ramadlan kan sangat pintar,sebaiknya kamu datang kepada Ramadlan saja”,Rahman memberi solusi,walaupun dalam hatinya ia merasa sangat cemburu. Mendengarkan saran dari Rahman,Rimapun dengan segera menghampiri Ramadlan.
“ Assalamualaikum ?”Rima mengucapakn salam ketika ia datang menghampiri Ramadlan. Terdengar dari dalam rumah terdengar suara Ramadlan,” Wa alaikum salam ! “. Dengan segera Rimapun menjelaskan maksud kedatangannya ke rumah Ramadlan. Dengan sigap dan senang hati Ramadlan membantu orang yang pernah di cintainya tersebut. Akhirnya setelah selama kurang lebih satu jam mengerjakan soal tersebut,Ramadlan berhasil mengerjakan soal tersebut. Dan Rimapun mengucapkan rasa terima kasihnya kepada sahabat pacarnya tersebut. “Dlan,terima kasih banyak ya atas bantuanmu”,ucap terima kasih Rima. “Ah tak usahlah kamu mengucapkan seperti itu kamu kan juga temanku” ucap Ramadlan dengan penuh kerendahan hati.
Sampai pada suatu ketika,Rima berangkat ke sekolah Darma Harapan bersama dengan Rahman dengan agak telat. Rahman yang juga merasa sangat terburu-buru,mengendarai motornya dengan kecepatan lebih dari sembilan puluh kilo meter per jam. Sempat beberapa kali Rima menasehati Rahman agar jangan terburu-buru. Tetapi Rahman tetap mengendari sepeda motornya dengan kecepatan tinggi,hal ini di picu perasaannya yang tidak ingin mengecewakan sang pujaan hati. Ketika mereka melewati tikungan tajam,tiba-tiba dari arah yang berlawanan muncul truk besar dan kecelakaanpun tidak dapat di hindari. Karena kebetulan jalan yang di lewatinya tersebut sangat sepi,tak seorangpun yang datang untuk menolong. Rima mengingat bahwa ia membawa HP dan iapun mengirim sebuah pesan singkat kepada Ramadlan.
Ramadlan yang pada saat itu telah sampai di sekolah,terburu-buru masuk ke dalam kelas. Mengingat pada saat itu ada sebuah ulangan salah satu pelajaran yang di anggapnya sangat penting,iapun tidak sempat membuka HPnya. “ Haduh ini sudah hampir jam masuk sekolah,aku harus segera masuk “ gumam Ramadlan di dalam hati. Sampai pada saat ia selesai menghadapi ulangan tersebut,ia membuka HPnya. “Ha,ada SMS dari Rima apa ya yang di kirim Rima ?” penasaran Ramadlan karena hampir tidak pernah Rima mengaktifkan HPnya ketika Jam pelajaran sekolah. Sampai akhirnya iapun membuka pesan singkat tesebut. “ Dlan,tolong aku di Tikungan “ begitulah pesan singkat yang di kirimkan oleh Rima. Melihat pesan yang sangat membuat khawatir tersebut,Ramadlan berusaha meminta ijin kepada guru piket agar di ijinkan keluar sekolah. “ Tapi mas untuk bisa keluar kamu harus mempunyai alasan yang kuat”, Halau bapak Munawar yang pada saat itu menjadi guru piket. Karena sangat khawatir dengan keadaan Rima,tanpa menghiraukan Bapak Munawar,Ramadlanpun melaju dengan motor bututnya. Dan akhirnya dia berusah untuk memperoleh informasi. Dan kebetulan seseorang yang sedang mencari rumput memberikan informasi,”Oh ya mas,tadi terjadi sebuah kecelakaan yang sangat hebat,antara motor dengan truk besar,mungkin sekarang korban di larikan ke Rumah Sakit terdekat”. Tanpa berfikir panjang iapun datang ke rumah sakit terdekat Yaitu Rumah Sakit Muhammadiyah.
Sampai akhirnya ia sampai di Rumah Sakit,di lihatnya Rima bersama dengan Rahman yang sedang tergeletak tak berdaya. Rahman mengalami luka yang sangat berat di bagian kepala,sedangkan Rima hanya mengalami luka bengkak di bagian Kaki dan tangan. “ Rim,apa yang terjadi ?”,Tanya Ramadlan. Rimapun menjawab,” Aku mengalami kecelakaan bersama Rahman…”,belum selesai ia menjelaskan tentang apa yang terjadi Rima langsung pingsan yang pada saat itu ia berada di pangkuan Ramadlan. Melihat kondisi Rima yang semakin parah tersebut,Dokter segera membawanya ke ruang UGD. ” Tolong mas tunggu di luar ya “ himbau Dokter. Sambil menunggu,Ramadlan menghubungi orang tua Ramadlan dan juga Rima.
Setelah beberapa saat menunggu.orang tua Rima datang dengan wajah yang sangat sedih. Dokter memberikan penjelasan bahwa kondisi Rima sudah membaik,tetapi tak di nyana dan tidak di duga dokter memberitahukan bahwa nyawa Rahman tidak dapat di selamatkan,karena ia mengalami luka yang sangat parah di bagian kepala. Air matapun langsung jatuh di pipi Ramadlan tak merelakan kepergian sahabat dekatnya sejak kecil. “ Mengapa kamu pergi begitu cepat,padahal kita baru saja bertemu kemarin pagi” ucap Ramadlan menyertai tangisannya. Orang tua Rahman datang dan di beritahu tentang apa saja yang baru menimpa putra tercintanya. Sudah pasti,mereka tidak menerima hal tersebut. Karena mereka sangat merasa kehilangan,mereka menyalahkan Rima yang seolah-olah telah membawa bencana bagi keluarga mereka. Jenazah kaku Rahman di bawa ambulan,mengiringi duka yang sangat mendalam bagi semua yang merasa sangat dekat dengan Rahman,baik Ramadlan,orang tua Rahman sampai Rima yang juga mengalami kecelakaan tersebut. Duka tesebut telah membuat hidup Rima berubah seratus delapan puluh derajat. Dari yang semula sangat bahagia menjadi kesedihan yang tak berujung.
Sebulan telah berlalu,peristiwa yang terasa begitu memilukan akhirnya juga lekang oleh waktu. Rima yang semula merasa sangat sulit untuk melupakan kecelakaan yang telah merebut sang pujaan hati tersebut,kini telah bisa untuk meninggalkan kenangan buruk. Ramadlan yang memang sejak dulu telah mencintai Rima,berusaha untuk menghibur. Tetapi ia tidak mau memaksakan perasaannya,karena dia tidak mau jika banyak yang menganggapnya sebagai pagar yang makan tanam.
Sampai suatu ketika,Rima secara tiba-tiba menyatakan jika dia ingin melupakan Rahman dengan cara menjadikan Ramadlan sang sahabat dari pacarnya sebagai pengganti. Ramadlan tidak menerima begitu saja,walaupun jauh dalam lubuk hatinya juga menginginkan hal tersebut. “ Tetapi Rim,Rahman itu sahabatku,aku yakin kalau dia mengetahui hal ini,pasti dia akan merasa sangat kecewa”,tutur Ramadlan. “ Apa kamu lupa,kalau aku menjadikan kamu sebagai penggantinya,pasti dia akan percaya kalau kamu bisa membawa aku dalam kebahagiaan” jelas Rima. Setelah beberapa saat berfikir,akhirnya Ramadlan menyadari kalau ini adalah jalan yang terbaik yang memang sudah di rencanakan Tuhan. Merekapun menjalin cinta,cinta yang abadi.
=TAMAT=
Hanya Sebuah harapan
03.52 |
SMADA TEMPAT MENGUKIR PRESTASI
17.47 |
Pada awal masuk SMADA alias SMAN 2 Bojonegoro,banyak dari siswa-siswi yang menggadang-gadang bahwa sekolah tersebut merupakan sekolah multy talent. Hal itu juga yang membuat saya tertarik untuk mencoba mendaftar di SMA 2 Bojonegoro. Hari itu, tanggal 3 juli 2009,saya berangkat menuju Jl. HOS Cokroaminoto. Tampak bangunan SMADA yang tampak agak sudah tua,tetapi begitu ASRI. Banyak pepohonan dan tanaman yang membuat udara di sekitar SMADA semakin segar. Pengalaman saya waktu mendaftar lumayan melelahkan. Pada waktu mendaftar saya berangkat jam 9 pagi,tapi tak ku sangka dan tak ku duga sudah ratusan pelajar yang antre menunggu panggilan. Saya yang baru sampai harus antre di antara ratusan siswa tersebut. Karena waktu itu merupakan hari Jum’at,maka pendaftar harus menunggu hingga jam 1 siang. Saya sudah nenunggu selama kurang lebih 3 jam,tetapi panggilan belum juga terdengar,hingga akhirnya saya memutuskan untuk kembali esok hari. Hari esokpun tiba,pagi sekitar jam 7 saya berangkat menelusuri kota Bojonegoro. Tapi,untuk menuggu panggilan saya harus duduk selam 3jam. Dalam waktu luang tersebut,saya ingat betul saat saya mengkonfirmasi kenapa nama saya belum juga belum di panggil. Dan saat itu pula saya beserta tante saya nekat masuk ke ruang pendaftaran dan di minta keluar oleh Bpk. Nugroho. Akhirnya terdengar suara Ibu Tutuk memanggil M.YUNUS ANIS. Alhamdulillah,sayapun di terima. Dari proses pendaftaran tersebut terdapat kesan yang sangat menarik yaitu ketika saya harus antre di antara ratusan siswa lainya hanya untuk menunggu panggilan nama.
3 hari awal masuk sekolah,saya harus menghadapi MOS(masa orientasi siswa),berbagai peralatan MOS,mulai dari tas yang terbuat dari kardus,sandal jepit,topi dari krendeng dan peralatan-peralatan lainnya saya bawa serta saya harus memakai seragam putih hitam yang seperti sales. Peralatan-peralatan tersebut harus saya bawa dari Kanor ke SMADA. Karena pada saat itu saya naik angkot,alhasil banyak penumpang angkot lainnya yang menertawakan barang-barang yang saya bawa. Sayapun hanya terdiam dan menahan rasa malu. Masuk pertama di kelas X-2,saya merasa sangat kangen dengan suasana saat SMP. Banyak dari siswa-siswa dari sekolah lain yang menurut saya sangat asing. Pada saat MOS tersebut saya duduk dengan M.A.A. Fitri Andra dan orang pertama yang saya sapa adalah Virgie. Saya ingat betul ketika saya bertanya kepada Virgie soal maksud seribu biji matahari dan mata sapi. Saya awalnya tenang-tenang saja, tapi pada pukul 12 siang OSIS yang bertugas sebagai keamanan datang,banyak dari barang-barang yang saya bawa di tolak dan mereka itu membentak-bentak. Kakak kelas pada saat itu yang saya kenal sangat galak adalah Ramadana Yasinta. Baju saya di tarik-tarik dan pita saya semua di buang karena mereka menilai bahwa pita saya salah. Dan pada hari ketiga saat MOS saya harus pulang hingga jam 9 malam karena pada saat itu tidak angkutan umum.
Hari demi hari saya menuntut ilmu di SMADA dan banyak pengalaman yang saya dapatkan dari sekolahku ini. Pada saat kelas X,saya mulai berkenalan dengan teman-teman sekelas. Sudah pasti,setiap awal tahun ajaran baru pasti di setiap awal pelajaran ada perkenalan baik dari siswa maupun dari Bapak Ibu guru. Pada saat itu pelajaran yang paling membuat saya penasaran adalah pelajaran Bahasa Jepang,karena sebelumnya saya belum pernah belajar Bahasa Jepang. Untungnya saya berhasil beradaptasi dengan pelajaran tersebut dan saya kenal baik dengan Ibu Siti Mukaromah. Pada saat kelas X tersebut,teman yang menurut saya paling baik adalah Feri Dian Abidin dan juga Karisma. Mereka banyak membantu ketika saya membutuhkan. Misalnya saja mereka mau ketika saya nebeng ke Taman Tirta. Banyak mpengalaman yang saya dapatkan di kelas X. Di antara pengalaman-pengalaman tersebut ada yang menyenangkan dan pastinya ada yang menyedihkan. Pengalaman yang menyenangkan pada saat kelas X di antaranya adalah Juara 1 Lomba Wawasan Kebangsaan tingkat Kabupaten,saat saya mulai bisa berenang dan juga saat saya mulai akrab dengan kakak kelas yaitu Ramadana Yasinta. Kakak kelas yang pada saat MOS sangat kejam tersebut,mulai saya kenal baik ketika kita sama-sama memperjuangkan nama besar SMADA dalam perlombaan Cerdas Cermat Wawasan Kebangsaan. Pengalaman yang menyedihkan tetapi juga sangat berkesan antara lain waktu pertama kali di adakan kegiatan Renang,saya merupakan salah satu siswa yang tidak bisa Renang dan Bapak Imam selaku guru olahraga memberikan latihan-latihan renang yang saya rasa sangat berat. Untuk keadaan kelas X-2,pada saat itu tampak sering kotor,kekompakan masih kurang dan juga satu-satunya kegiatan yang paling berkesan adalah saat di adakan pesta rombong dan menurut saya itu sangat berkesan.
Tidak terasa sudah satu tahun saya menuntut ilmu di SMADA, hari itu pada tanggal 24 juni 2010 saya di nyatakan naik ke kelas XI dan yang membuat saya lebih senang adalah saat saya di nyatakan masuk ke program IPA sesuai harapan saya dan juga orang tua saya. Tapi sebagai konsekuensi,saya harus berpisah dengan teman-teman saya. Harus berpisah karena perbedaan ruang dan juga jurusan. Ya, saya menganggap bahwa itu semua adalah jalan yang harus saya tempuh. Tetapi dengan adanya perbedaan jurusan,saya bisa bertukar pengalaman soal pelajaran dengan teman saya yang berada di program IPA dan juga Bahasa. Dan saat ini saya merasa senang dengan berbagai pengalaman yang saya dapatkan di kelas XI yaitu juara 2 lomba Bela Negara tingkat Korem dan juara 3 lomba daur Ulang Limbah tingkat Provinsi.
Dari berbagai rintangan yang saya rasakan tersebut,saya berfikir bahwa pasti ada hikmah yang dapat saya ambil,mulai dari kesabaran,ketekunan,keteguhan hati dan tentunya semangat dalam menghadapi setiap cobaan guna menuntut ilmu yang tentunya juga akan membawa saya pada cita-cita yang saya harapkan.